Rabu, 26 Maret 2008

BONDAN PRAKOSO

Sudah lama aku tak masuk kamar ABG - ku KIKI.

Selain karena aku sering pulang malam, aku juga menghormati dia. Aku berikan privacy penuh untuk tidak melanggar "teritorial" tanpa izinnya.

Tadi pagi sepintas aku lihat wajahnya sedikit berminyak. Jerawat kecil kecil mulai tumbuh di kening dan sedikit di ujung hidung.

Aih.....mulai remaja anakku ini.

Menstruasi pertamanya pas hari raya Idul Fitri dua tahun lalu.

Neneknya membuat bubur merah untuk menandai telah remajanya anakku ini.

Waktu memang serasa cepat larinya. Anak yang kemarin masih ku gendong, ku ajak mandi bareng, kuciumi keteknya, sekarang sudah menjadi gadis kecil yang cantik. Sudah tak berani lagi aku mencandainya sembarangan.

Habis maghrib kuketuk pintunya kamarnya.

"Masuk.....!" dengan nada suaranya mirip adegan sama di sinetron indonesia.

Akupun membuka pintu. Menyapu pandang ke seluruh ruangan.

Kamarnya rapi khas cewek. Ranjang tidurnya di lapisi sprei kembang kembang. Ada sedikit aroma apel di ruangan ini. Musik keroncong mengalun lembut dari player di sudut.

Anak abg suka keroncong ? aku membatin.

Kiki senyum senyum memegang buku di ujung tempat tidur.

"Opo pak ?" tanyanya.

Aku tak menjawab. Kuedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Mataku tetuju ke gambar poster di dinding. Satu, dua, tiga. Ada tiga gambar yang sama. Gambar seorang berusia tujubelas tahunan. Dengan jaket kulit hitam, memegang gitar bass dengan expresi trance. Di bawah poster bertuliskan " expresikan aksimu X ". Aku coba mengingat tentang gambar poster itu. Tak satupun bayangan terlintas.

" Iku sopo nduk.....?" akhirnya aku tak tahan ingin tahu.

" Itu Bondan pak, Bondan Prakoso namanya. Wuih...cabikan gitarnya keren abis pak. Betotan bassnya powerfull, choopernya alus tapi mantap, improvisasinya dahsyat...pak." Anakku nyerocos tak tersela.

" Dan lagi pak, lagu lagunya itu lho, nyeleneh pak, lain dari yang lain. Gak kaya band anak anak orang kaya itu, yang cuma menggeber distorsi pada gitarnya. Banter sih banter tapi miskin harmoni."

Sejak kapan anaku ini jadi pengamat musik.

Aku terbengong bengong di buatnya.

"Coba bapak dengerin lagu ini !" tanganya meraih remote dan mengalunlah lagu kroncong nan melankolis mirip punya gesang. Iya bagus intronya. Tapi begitu masuk syair kok ngerap. Masuk refrain kok ngerock. Lagu apa ini ? Aku tetep gak mudheng.

"Lagu ini lagi ngetop pak"

"Trus Kiki ngefans sama artis....siapa tadi namanya? Bondan ? "

"Ya iyaaaalaaaah ....bondan geetooo looooh ...." jawabnya bak sinetron remaja.



Aku terpikir sesuatu. Tapi tak tega membuyarkan keasikanya menikmati kroncong ala bondan.

Aku membatin. Anak ku ternyata juga terasuki oleh budaya ngepop. Nggak gaul kalau nggak ngepop. Sebuah keniscayaan di zaman ini. Orang tua tua sering terkaget kaget dengan ini.

Ada nasihat yang belum terucap malam itu.

Annaku, sekarang ini memang kita hidup di zaman modern.

Tapi untuk urusan mendidik anak bapakmu ini orang yang memegang teguh prinsip luhur agama kita. Islam.
Anakku jaga dirimu. Keep Virgin.
Berbahagialah dalam masa remajamu, kami orangtuamu akan membimbingmu sampai nanti, sampai saat ada sesorang yang akan meneruskan memimbingmu. Menjadi imammu.



LUV U KIKI

1 komentar:

dusun melikan mengatakan...

wah salam aja buat dek kiki dan mada mas..., moga sehat selalu